Cari Blog Ini

Minggu, 13 Februari 2011

Isi Ulang Pasutri

Sepasang suami istri membuat sebuah kode untuk berhubungan intim dengan istilah “Isi pulsa”.
Suatu malam, “mah, isi pulsa yuk!” karena baru pulang kerja mamah bilang gini, “maaf pah, mamah lagi low bat”.
Malam berikutnya suami mencoba lagi, “mah, isi pulsa yuk!” dan karena belum ada hasrat si mamah bilang gini, “maaf pah, lg lemah nih sinyalnya.” 

Malam berikutnya coba lagi, “mah, isi pulsa yuk!” Lagi-lagi menolak karena sedang haid, “Maaf pah, lagi ada gangguan jaringan nih!”. 

Seminggu setelah masa haid, gantian si Mamah yang mengajak, “Pah, isi pulsa yuk!”. Papah menjawab, “Maaf mah, papah sudah ganti provider yang on terus dan paling banyak kasih bonus!”

Selasa, 08 Februari 2011

Mati Itu Pasti

 

Al-Fatihah


Aku berhadapan dengan kematian saat usia aku waktu itu 24 tahun. Babe meninggal tanggal 19 Oktober 2010. Kurang lebih sebulan setelah lebaran Idul Fitri 1431 H. Tapi aku bersyukur. Sebab aku dapat jaga babe sejak babe mulai masuk rumah sakit. Tak pernah ada yang kira babe bakal di panggil secepat itu. Senin pagi saja (18 Oktober 2010), seperti biasanya babe masih ngantor ke Jogja. Sebelum berangkat babe berpesan padaku untuk bikinkan KTP. Kebetulan memang sudah saatnya perpanjangan, karna masa aktif hanya sampai 17 Oktober 2010. Bertepatan peringatan ulang tahun babe.  



Sore jam 3 tiba-tiba babe pulang dianterin 3 temannya dari Jogja pake mobil. padahal biasanya pulang pegi babe naek kereta. Pikirku mungkin emang meraka baru ada kerjaan di luar kantor begitu. Ternyata enggak. Temen babe crita, katanya tadi siang di kantor sempat pingsan. Sadar kemudian selama 1 jam tak ingat apa-apa. Takut terjadi sesuatu, kami pun bergegas ke rumah sakit.

Sampai UGD babe langsung di pasang infus, pemeriksaan vital sign, rekam jantung. Usai tu perawat bilang babe harus rawat inap. Perawat bilang diagnosa vertigo. Sedikit tenanglah hati ini. Aku pulang sebentar untuk nyiapin pakaian ganti babe. Balek dari rumah ku kira babe udah di bangsal. Rupanya tidak. Babe masih antri CT Scan. Jam 6 baru lah selesei. Dan hasilnya terdapat infark.

Mo pindah ke bangsal babe malah kritis. Sempat terselip perasaan, babe tidak mungkin terselamatkan lagi. Tapi berkat doa, usaha serta kemurahan Tuhan, babe diberikan kesempatan. Selanjutnya kondisi babe berangsur-angsur membaik. Jam 7 dari UGD dibawalah babe ke ICCU.

Tentu taulah disitu tak bisa jenguk labih dari 2 orang. Bergantian kami jaga babe. Aku, ibu, sama sodara. Tetangga, temen masjid babe pun meluangkan waktunya menjenguk babe. Telepon tak berhenti berbunyi. Doa terkirim dari kawan-kawan kantor babe, berharap babe diberi kesembuhan. Jam 9 tu aku sempat denger ada 1 yang meninggal. Beberapa saat kemudian depan mata ku lihat mayat keluar dari ICCU. Tuhan tolong jaga babe, pintaku padaNya. Selagi aku tengok babe bernafas baru aku lega. Babe masih bernyawa. Babe masih sadar. Terima kasih Tuhan.

Pertemuan terakhirku jam 00.30. Sorot mata babe saat memandangku, aku tau, beliau tak ingin aku meninggalkan nya sendirian. Tapi perawat melarangku jaga babe di dalam ruang ICCU. Akupun beranjak keluar ruang, tentunya setelah babe mengangguk setuju untuk tak ku temani. Ku baringkan sejenak badanku yang mulai lemah. Sadar dari siank belum sempat makan. Nak makan pun rasanya perut kenyang.

Baru saja mata terpejam. Terdengar jelas babe memanggilku "Ndriiiiiiii". Jam 3 aku pun terbangun. Dan saat bersamaan rupanya dokter memanggil kami. Oh Tuhan, ada apa lagi ini????? Tanyaku dalam hati saat itu. Segera aku berlari menuju ruang ICCU.

Ku lihat babe kembali kritis. Sudah tidak sadarkan diri. Sama seperti tadi jam 6 di UGD. Perawat dan dokter jaga pun sibuk memberikan pertolongan. Setengah jam dokter berusaha menyelamatkan babe. Tapi rupanya Tuhan berkehendak lain.

* maaf. air mata dah bergenang masa nih.

cukup cerita tentang babe. aku dah tak mampu lagi nak tahan air mata nih.

Aku tau mati itu pasti. Hanya saja sudah bersediakah aku menghadapi kematian itu. Terus terang. Aku dah tak mampu lagi. Tolong jangan renggut nyawa orang2  kesayanganku . Sebab aku mungkin akan mati bersama2 mereka. Mati hati.

Meski begitu aku masih bersyukur. Betapa beruntungnya aku. Bila dibanding 2 adikku. Aku masih dapat jaga babe di jam2 terakhirnya. Betapa beruntungnya aku dapat menatap babe di saat akhir hayat nya. betapa beruntungnya aku dapat membisik kan syahadah di telinga babe. Terima kasih Tuhan. Terima kasih untuk peluang ini. Andai aku bukan anak yg taat. Tetapi aku tetap bersyukur dapat berbakti pada babe. dan Tuhan. aku mohon agar aku dapat berbakti pada ibu juga.

utk adik ku Ari & Bila. bersabar dan berdoa banyak2 semoga arwah babe ditempatkan di kalangan orang2 yang beriman. semoga arwah babe sentiasa di beri rahmatNya. Insyaallah.

pada mereka2 yang masih punya ibu & bapak. sayangilah mereka sepenuh hati. berbakti lah pada mereka. agar tak menyesal di kemudian hari.

*
*
*
*

indri rindukan babe. indri akan ingat malam terakhir kita. betapa gembira nya babe malam tuh.
:((

Indah Pada Waktunya


 
Ketika kita minta setangkai bunga segar,
Alloh memberi kita kaktus berduri
& tatkala kita minta binatang mungil nan cantik,
Alloh beri ulat berbulu
Kita
pasti akan merasa
sedih, protes & kecewa,
betapa tidak adilnya ini
Namun kemudian...
 Kaktus itupun berbunga sangat indah,
ulat itupun tumbuh
& berubah menjadi kupu-kupu yang sangat cantik

Itulah jalannya Alloh
yakni
INDAH PADA WAKTUNYA
Alloh tidak selalu memberi apa yang kita harapkan
tapi..
selalu memberi apa yang Ia inginkan

Dan kita,
tidak akan pernah tau
apa rencana yang Alloh buat
untuk kita


Kisah Kupu-Kupu

Seseorang menemukan kepompong seekor kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Dia duduk mengamati dalam beberapa jam calon kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi. Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu.
Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap-sayap mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Semuanya tak pernah terjadi.
Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang.
Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.
Kadang-kadang perjuangan adalah suatu yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan perjuangan, itu mungkin justru akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya yang dibutuhkan untuk menopang cita-cita dan harapan yang kita mintakan.
Kita mungkin tidak akan pernah dapat “Terbang” Sesungguhnya Tuhan itu Maha Pengasih dan maha Penyayang. Kita memohon Kekuatan…Dan Tuhan memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita tegar. Kita memohon kebijakan…Dan Tuhan memberi kita berbagai persoalan hidup untuk diselesaikan agar kita bertambah bijaksana.

Kita memohon kemakmuran…
Dan Tuhan memberi kita Otak dan Tenaga untuk dipergunakan sepenuhnya
dalam mencapai kemakmuran.

Kita memohon Keteguhan Hati…
Dan Tuhan memberi Bencana dan Bahaya untuk diatasi.

Kita memohon Cinta…
Dan Tuhan memberi kita orang-orang bermasalah untuk diselamatkan dan dicintai.

Kita memohon Kemurahan Kebaikan Hati…
Dan Tuhan memberi kita kesempatan-kesempatan yang sileh berganti.

Begitulah cara Tuhan membimbing Kita…
Apakah jika saya tidak memperoleh yang saya inginkan,
berarti bahwa saya tidak mendapatkan segala yang saya butuhkan?
Kadang Tuhan tidak memberikan yang kita minta, tapi dengan pasti Tuhan memberikan yang terbaik untuk kita, kebanyakan kita tidak mengerti mengenal, bahkan tidak mau menerima rencana Tuhan, padahal justru itulah yang terbaik untuk kita.